Sabtu, 29 September 2012

AWAL CERITA

Awalnya saya tidak kepikiran untuk terjun ke dunia perjangkrikan (ciiieee).. asal muasal nya berawal dari saya googling perihal ternak jangkrik. dan ternyata kelihatan nya mudah dan tidak ribet, disamping itu pangsa pasarnya cukup menjanjikan (walau saya blm tau betul pangsa pasar daerah saya... hehehe). Singkat kata mulailah saya untuk mencoba terjun (bukan bunuh diri lho..) ke bidang yang satu ini, bermodal Rp.250 rb saja saya membuat kandang dari bahan tripleks dengan ukuran P*L*T = 120*60*60. dikarenakan modal pas2an saya tidak membeli telur untuk anakan dikarenakan harganya yang lumayan mahal dan mengingat kandang saya yang hanya baru 2 (alesan.. wkwkwk).. maka jangkrik clondo lah yang saya beli dengan harga 5000 per ½ ons. Waktu itu saya membeli sebanyak 250 gr. Dan alhasil yang saya dapatkan adalah saya harus menunggu clondo2 tersebut menjadi besar dan siap untuk dijadikan indukan dengan waktu yang lumayan lama, sekitar 3-4 minggu. Mungkin karena ke newbie an saya dalam hal ini, saya tidak memperhatikan faktor-faktor keselamatan untuk peliharaan saya itu (maksudnya jangkrik,, ), alhasil jangkrik dalam kandang banyak yang mati karena semut merah.. cukup jengkel juga memang. Dan saya mengambil inisiatif untuk membersihkan kandang dan mengusir semut semut itu dengan menggunakan kapur semut cap ”BAGUS” dan apa yang terjadi???, ke esokan hari nya hampir semua atau 90 persen jangkrik yang ada dalam kandang mati semua (kalo semut jangan ditanya dah,, empet banget pokonya ) bener bener bagus tuh kapur,, Tapi masih ada untungnya,, sebelum kejadian itu banyak indukan yang sudah bertelur, dan sekarang saya tengah menunggu kelahiran calon penghasilan tambahan saya.. sekarang untuk menghalangi agar semut tidak masuk kandang, saya pakai gelas pop ice yang di isi air di setiap kaki kaki kandang.. dan semoga si semut2 nakal itu berpikir 1000 kali untuk mengganggu jangkrik2 saya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar